Sejarah Desa

Sejarah Desa

Pada zaman dahulu Klampis adalah sebuah lahan kosong yang ditumbuhi banyak pohon duri konon ceritanya terjadilah peperangan, pada waktu itu banyak prajurit yang bersembunyi dan menempati pada salah satu wilayah dan untuk babat alas. Salah satunya ada seorang temunggung yang saat ini tidak ada tahu namanya dan masuk ke desa ini yang dulu penuh berisi semak belukar isinya pohon Duri dan disitulah babat. Salah satu tempat yang waktu itu disinggahi adalah menjadi balai desa. Dan salah satu salah tempat-tempat yang dianggap angker, seperti blok Sibayong, Blok Dukuh Wawu dan Makam Santri Di sinilah akhirnya dibuatkan tempat satu peristirahatan di Desa Klampis yang sekarang namanya adalah Makam Ireng.

Di Klampis ini ada satu pohon, pohon tersebut berfungsi sebagai tempat meditasi  atau semedi. Dalam waktu perjalanan para Punggawa, untuk menenangkan diri karena tempat sini angkernya akhirnya tempat di tumbali tombak yang namanya tombak Pasopati maka dari itu bagi warga Desa Klampis ada yang kaya dan berkecukupan. Dari situlah Klampis mulai tumbuh perkembangannya, mulai sejarah diukir sebagai tapak tilas makanya Klampis tidak punya namanya candi atau tempat yang dikeramatkan karena disini adalah tempat singgahlah. Kebetulan ada pohon yang berduri yang namanya Klampis dan disitulah babat tanah Desa Klampis. Seiring dengan waktu, perjalaIan Islam hadir seorang pengembara yang bernama Mbah Temu Jati beliau adalah salah satu murid dari Kanjeng Sunan Kalijaga orang kepercayaan Sunan Gunung jati. Beperapa laman peninggalannya beliau adalah menanam pohon Waru Lekor, yang sekarang terkenal menjadi Mbah Waru lekor dan sebagai prestasinya ada batu tapi sekarang batunya hilang.